1.
Ridho terhadap takdir Allah Subhanahu Wa
Ta’ala. Adapun yang telah ditetapkan untuknya tak pernah meleset darinya.
Sebaliknya, apapun yang ditetapkan luput dari dirinya tak mungkin menimpanya.
2.
Tidak
tenggelam dalam lautan prasangka yang berasal dari pikiran yang bingung dan
kacau.
3.
Berlindung
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan,
berlindungan pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al
A’raf:200)
4.
Menggunakan
akal dan meninggalkan emosi yang menghanyutkan.
5.
Memerangi
hawa nafsu agar dirinya terbebas dari cengkraman khayalan. Allah Subhanahu Wa
Ta’ala berfirman:
“dan orang-orang yang berjihad untuk mencari
keridhoan kami, benar-benar kami akan tunjukan kepada mereka jalan-jalan kami.
Dan sesungguhnya Allah benar-benar berserta orang-orang berbuat baik.” (QS.
Al Ankabut: 69)
6.
Berdoa.
Yaitu dengan memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar Dia membantunya dan
menjauhkannya dari segala yang mengacaukan.
7.
Melihat
contoh-contoh akibat cemburu berlebihan. Buruk sangka dan cemburu berlebihan
hanya meluluh-lantakkan mahligai rumah tangga, selain akan memusnahkan
kebahagiaan. Apakah wanita yang bijaksana rela dengan akibat memilukan seperti
ini.
8.
Menyibukkan
dir I dari segala sesuatu yang bermanfaat. Misalnya, mengerjakan shalat dan
mengerjakan pekerjaan rumah.waktu yang kosong hanya melahirkan beragam
kesulitan.
9.
Bersifat
optimis. Orang yang optimis adalah yang memiliki pandangan luas, berlapang
dada, tinggi cita-cita dan selalu punya aktifitas. Berbeda dengan orang
pesimis, yaitu orang yang lenyap cita-citanya, menjijikan, bodoh dan pemalas.
Tujuan yang mulia tidak akan membangkitkannya untuk maju dan tidak
didorong oleh visi yang tinggi dan
mulia.
Saudaraku fillah…
Intinya adalah tempatkanlah rasa cemburu itu pada tempatnya. Jangan berprasangka buruk. Sebuah hikmah mengatakan, “Janganlah seseorang mengumpulkan dalam dirinya antara penyakit yang diakibatkan oleh datangnya keburukan. Sebaliknya, berbahagialah selama penyebab kesedihan itu masih jauh. Jika terjadi hadapilah dengan penuh keberanian dan perasaan senang.”
Intinya adalah tempatkanlah rasa cemburu itu pada tempatnya. Jangan berprasangka buruk. Sebuah hikmah mengatakan, “Janganlah seseorang mengumpulkan dalam dirinya antara penyakit yang diakibatkan oleh datangnya keburukan. Sebaliknya, berbahagialah selama penyebab kesedihan itu masih jauh. Jika terjadi hadapilah dengan penuh keberanian dan perasaan senang.”
Wallahu’alam….